Masuk ke dunia Teknik Informatika tanpa dasar pendidikan formal mungkin terasa berat bagi sebagian orang. Namun, perjalanan saya membuktikan bahwa keberhasilan di bidang ini lebih banyak dipengaruhi oleh
kerja keras, strategi belajar yang efektif, dan kesabaran dalam proses belajar.
Sebagai seseorang yang memulai dari nol, saya belajar bahwa kunci utama sukses adalah memahami bahwa setiap orang memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Dengan sabar, fokus, dan strategi yang tepat, saya berhasil mengejar ketertinggalan dan mencapai target yang saya impikan.
Tantangan Awal Tanpa Dasar Teknik Informatika
Sebagai pemula, saya menghadapi berbagai tantangan seperti:
- Ketertinggalan pemahaman dibandingkan teman-teman yang memiliki latar belakang teknik.
- Kesulitan dalam memahami konsep-konsep baru seperti algoritma dan pemrograman.
- Frustrasi ketika butuh waktu lebih lama untuk menguasai materi tertentu.
Namun, alih-alih menyerah, saya memutuskan untuk memandang tantangan ini sebagai kesempatan untuk mengasah kesabaran dan memperkuat pola pikir belajar (anggap seperti main game biar belajar lebih semangat).
Kesabaran: Kunci Menghadapi Proses Belajar
Dalam perjalanan ini, saya menyadari bahwa kesabaran terhadap diri sendiri adalah kunci penting. Setiap orang memiliki gaya dan kecepatan belajar yang unik:
-
Ada yang cukup belajar sekali untuk memahami suatu konsep.
-
Ada juga yang perlu mengulang berkali-kali sebelum benar-benar paham. Kalau sehari belum bisa, berarti mungkin butuh 3 hari, tapi kalau belum bisa juga berarti mungkin butuh 1 minggu atau 1 bulan atau 1 semester atau bahkan 1 tahun. Yang penting sabar saja dan konsisten belajar.
Saya dulu juga begitu, tetapi Alhamdulillah saya dapat menerima kenyataan ini dan bersikap sabar dengan diri sendiri untuk terus belajar berkali-kali hingga bisa. Bahkan ketika saya mengambil matakuliah praktikum, saya sering belum bisa menguasai materi yang diajarkan hingga UAS selesai. Tetapi hal itu tidak menjadi hambatan untuk saya karena saya malah mendaftar untuk menjadi asisten lab praktikum yang belum saya kuasai. Dan alhamdulillah melalui kenekatan itu saya dapat menguasai materinya ketika menjadi asisten lab. Hal ini dikarenakan ada kesempatan tambahan untuk saya belajar (ngelalar) materi semester lalu dan adanya pressure harus bisa menyampaikan materi dan menjawab setiap pertanyaan praktikan (kan gak mungkin asisten lab gak bisa jawab waktu ditanya praktikan).
Saya membandingkan proses belajar seperti belajar bersepeda:
- Kita mungkin terjatuh berkali-kali di awal.
- Tapi dengan ketekunan, kita belajar menjaga keseimbangan dan akhirnya bisa bersepeda dengan lancar.
- Hal yang sama berlaku dalam belajar Teknik Informatika—jatuh bangun ketemu error adalah bagian dari proses untuk mencapai target yang ingin dicapai. Bahkan kalau ngoding tapi gak ketemu error itu kayak ada yang kurang.
Strategi Belajar Efektif yang Saya Terapkan
Untuk mempercepat pemahaman dan tetap termotivasi, saya menggunakan beberapa pendekatan:
- Menciptakan Metode Belajar yang Menyenangkan seperti cara saya**:**
- Membuat catatan warna-warni untuk menonjolkan poin penting.
- Menggunakan diagram atau ilustrasi visual untuk menjelaskan konsep yang rumit.
- Belajar Secara Konsisten
- Saya mengurangi jam tidur karena sebagian saya alokasikan untuk belajar setiap hari walaupun sebentar (30 menit belajar) tetapi tetap menjaga keseimbangan dan pola makan agar tidak kelelahan.
- Menyegarkan Pikiran
- Ketika merasa lelah atau frustrasi, saya beristirahat, bermain game, atau tidur sejenak sebelum melanjutkan belajar. Karena jika lelah kemudian dipaksa untuk belajar, kemungkinan hasilnya tidak maksimal.
- Menggunakan Pendekatan Target
- Saya menetapkan target yang jelas untuk setiap minggu, seperti memahami algoritma tertentu atau menyelesaikan proyek kecil seperti mencontoh tutorial-tutorial untuk belajar. Tutorial yang saya contoh biasanya saya ketik ulang hingga sukses dicompile. Setelah itu, source codenya akan saya rusak dan saya coba perbaiki. Jika saya sukses memperbaikinya berarti saya sudah paham dengan tutorialnya, tetapi jika gagal ya berarti coba perbaiki sampai sukses. Semangat…
Hasil dari Perjalanan Belajar yang Sabar dan Konsisten
Dengan kesabaran, dedikasi, dan strategi belajar yang efektif, saya tidak hanya berhasil memahami konsep Teknik Informatika, tetapi juga mencapai target-target besar dalam karier saya. Lebih dari itu, perjalanan ini mengajarkan saya beberapa pelajaran berharga:
- Kesabaran terhadap diri sendiri adalah modal penting untuk sukses.
- Frustrasi dan kegagalan adalah bagian dari proses belajar yang harus diterima.
- Dengan fokus pada tujuan akhir, semua rintangan dapat dilalui.
- Kita akan mengetahui kemampuan kita sehingga apabila kita dapat sebuah projek, kita akan tahu berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan projek tersebut.
Pesan untuk Anda yang Baru Memulai di Dunia IT
Bagi Anda yang merasa tertinggal atau ragu untuk masuk ke dunia Teknik Informatika, jangan menyerah.
Ingatlah bahwa belajar adalah proses, bukan perlombaan. Bersabarlah dengan diri sendiri, teruslah mencoba, dan fokuslah pada tujuan Anda.
Anggap saja belajar ini seperti latihan bersepeda—walaupun sering jatuh, dengan usaha yang konsisten, Anda pasti akan berhasil menguasainya. Dengan kerja keras, strategi belajar yang tepat, dan kesabaran, tidak ada batasan untuk apa yang bisa Anda capai di dunia IT.
0 Comments